SELAMAT DATANG DI BLOG SMP NEGERI 2 JAKARTA, jl. Mardani Raya No 2 Johar Baru, Jakarta Pusat telp 4243788

Rabu, 26 Februari 2025

MENGENAL LEBIH DEKAT SMPN 2 JAKARTA

 

MENGENAL LEBIH DEKAT SMPN 2 JAKARTA : SEKOLAH ASRI MENUJU ADIWIYATA PROVINSI

Penulis : Ceshilia Putri Palaguna

              SMP Negeri 2 Jakarta merupakan salah satu sekolah tertua di Jakarta. Meskipun begitu, sekolah ini tidak kalah cantik dan asri dari sekolah-sekolah lainnya. Sekolah yang terletak di Jalan Mardani Raya no. 2 ini memiliki gedung 4 lantai untuk mendukung kegiatan belajar mengajarnya. Sekolah ini, terbilang cukup luas dan memiliki 2 lapangan utama yang biasanya digunakan untuk kegiatan-kegiatan co-kurikuler di luar kelas dan juga ekstrakurikuler. Sekolah ini juga dilengkapi berbagai fasilitas yang menunjang kegiatan belajar mengajar seperti perpustakaan yang luas dan nyaman, laboratorium IPA dan TIK, ruang prakarya, layanan konseling dan BK, ruang UKS, kantin yang bersih dan sehat serta masjid yang cukup luas dan bersih untuk beribadah. Sedangkan, yang menambah keasrian sekolah ini adalah banyaknya taman di sekolah, pot gantung di setiap lantai, kolam ikan, kebun sekolah, greenhouse dan area hidroponik.

              Salah satu kegiatan yang digalakan di sekolah adalah terkait penghijauan. Sekolah sangat menyadari bahwa untuk mendukung proses belajar yang efektif, kondisi lingkungan sekolah yang nyaman dan asri sangat dibutuhkan. Karenanya, sekolah kemudian berupaya untuk menata taman sekolah dan menambah taman yang baru di area-area yang sebelumnya belum difungsikan secara maksimal. Taman yang ada di sekolah terdiri dari taman di sekitar lapangan, taman dekat area parkir, taman dekat masjid, serta taman dekat kantin. Taman-taman tersebut dirawat oleh caraka di SMP Negeri 2 Jakarta serta dibantu tim pokja penghijauan dan taman. Selain itu, warga sekolah yang lain seperti petugas kantin, petugas keamanan juga turut membantu menyiram taman yang berada diarea dekat lokasi masing-masing.

Selain taman-taman tersebut, sekolah memiliki area penghijauan yang lain yaitu kebun sayur dan greenhouse. Greenhouse yang ada di SMP Negeri 2 Jakarta difungsikan untuk menyimpan tanaman obat keluarga (TOGA) seperti lidah buaya, kunyit, jahe dan kembang teleng. Terdapat Pokja TOGA yang bertanggungjawab merawat tanaman-tanaman yang ada di greenhouse. Para kader di pokja tanaman obat keluarga biasanya memiliki jadwal piket dan secara bergantian menyiram, merawat dan memelihara tanaman obat yang ada di greenhouse. Sedangkan untuk area kebun sayur dirawat oleh pokja urban farming. Para kader di pokja ini biasanya menanam dengan 2 teknik yaitu secara konvensional di lahan kebun sekolah dan secara hidroponik. Beberapa tanaman yang pernah ditanam di kebun sekolah diantaranya bayam, tomat, ubi rambat dan pare. Kader urban farming juga pernah mencoba untuk menanam melon. Sedangkan untuk hidroponik, para kader menumbuhkan tanaman sayur pada alat yang dihibahkan oleh dinas KPKP. Kader pokja urban farming belajar teknik menanam yang baru yang tidak memerlukan lahan yang luas. Mereka bahkan pernah sampai panen dan menjual hasil panennya pada warga sekolah. Beberapa sayuran yang pernah ditanam hingga panen diantaranya kangkung dan pakcoy.

Selain kegiatan penghijauan, SMP Negeri 2 Jakarta juga memiliki komposting yang berfungsi untuk membuat kompos. Keberadaan komposting ini penting bagi sekolah, mengingat sekolah memiliki cukup banyak pohon-pohonan yang menghasilkan sampah daun kering yang cukup banyak. Masalah sampah organik tersebut kemudian diselesaikan oleh kader pokja kompos dengan memproduksi kompos dari daun kering dan sampah organik lain yang dihasilkan oleh kantin sekolah. Para kader belajar bagaimana cara membuat kompos, mulai dari mengumpulkan sampah organik yang dapat digunakan untuk pembuatan kompos, mencacah sampah organik tersebut agar lebih cepat terurai, memberikan cairan EM4 untuk mempercepat pembentukan kompos, hingga proses pemanenan kompos. Kompos yang dihasilkan kemudian digunakan oleh pokja pertamanan dan tanaman obat keluarga agar tanaman mereka menjadi lebih subur. Kerjasama antar pokja ini menunjukan kebersamaan tim pokja serta para kader yang saling mendukung demi terwujudnya sekolah yang hijau dan asri.

SMP Negeri 2 Jakarta bukan hanya menjadi sekolah yang hijau dan asri saja. lebih dari itu, sekolah juga memiliki 3 kolam ikan yang menambah keindahan sekolah. 2 kolam ikan yang berada di taman depan dan belakang sekolah berisi ikan hias yang didapatkan dari hibah dinas KPKP, sedangkan 1 kolam lain yang berada di dekat kantin sekolah berisi ikan konsumsi yang didominasi oleh ikan lele dan ikan nila. Sekolah sempat panen ikan beberapa kali. Ukuran ikan bervariasi, ada yang besar dan sedang. Ikan-ikan hasil panen tersebut kemudian digoreng dan dimakan oleh warga sekolah. Kedepannya jika hasil panen bagus, ikan-ikan hasil panen bisa jadi diolah dan dijual sebagai produk hasil kader pokja perikanan.

fasilitas lain yang ada di SMP Negeri 2 Jakarta adalah kantin sekolah yang luas dan nyaman. Kantin sekolah berisi 9 kios yang menjual berbagai makanan dan minuman. setelah adanya program adiwiyata, sekolah membuat aturan mengenai pelarangan penggunaan wadah sekali pakai seperti sterofoam, kertas nasi, plastik, dan sedotan di kantin. Wadah sekali pakai tersebut sekarang diganti dengan piring dan gelas melamin yang dapat digunakan berulang-ulang. Penjualan air mineral kemasan juga dilarang, petugas kantin kemudian beralih menjual air di galon yang dapat diisi ulang. Kedepannya, makanan dan minuman kemasan juga akan dilarang sehingga makanan yang dijual di kantin sekolah merupakan makanan home made yang lebih sehat dan ramah lingkungan. Dari aturan-aturan yang diterapkan tersebut, produksi sampah sekolah menurun drastis. Sekarang, siswa-siswi SMP Negeri 2 Jakarta telah terbiasa untuk membawa botol minum dari rumah agar dapat menampung air galon yang dibeli di kantin sekolah.

Meskipun produksi sampah sudah menurun drastis, tetapi sekolah tetap memiliki fasilitas bank sampah. Bank sampah ada utamanya untuk mengkampanyekan pemilahan dan pengolahan sampah yang tepat sehingga sampah tidak lagi menjadi masalah bahkan dapat membawa berkah. Sampah-sampah yang masih dapat didaur ulang kemudian dikumpulkan oleh para kader pokja bank sampah, kemudian di jual ke suku dinas lingkungan hidup kecamatan Johar Baru. Selain itu, sebagai upaya untuk mengurangi pencemaran lingkungan, sekolah juga bekerjasama dengan rumah sosial kutub untuk membuat program sedekah minyak jelantah agar minyak-minyak bekas yang dihasilkan baik oleh guru, kepala sekolah, tenaga pendidik, caraka, petugas kantin serta wali murid dapat diolah kembali dan tidak mencemari lingkungan. Seluruh fasilitas yang ada di SMP Negeri 2 Jakarta tersebut semata-mata untuk mewujudkan terciptanya sekolah hijau dan asri yang warga sekolahnya mencintai dan peduli terhadap kelestarian lingkungan. Semoga niat sekolah untuk melanjutkan adiwiyata di tingkat provinsi dapat terwujud di tahun ini.

 

Selasa, 18 Februari 2025

DARI LIMBAH JADI BERKAH : PROGRAM SEDEKAH MINYAK JELANTAH SMP NEGERI 2 JAKARTA

 

 

PROGRAM SEDEKAH MINYAK JELANTAH : DARI LIMBAH JADI BERKAH

Penulis : Ceshilia Putri Palaguna


Di penghujung tahun 2024 yang lalu, SMP Negeri 2 Jakarta bekerjasama dengan rumah sosial kutub meluncurkan program sedekah minyak jelantah. Program ini sejalan dengan program sekolah tersenyum (terima sedekah minyak jelantah untuk mereka) dari suku dinas jakarta pusat yang juga bekerja sama dengan rumah sosial kutub. Program ini bertujuan sebagai media edukasi penanaman nilai hidup sehat, hidup bersih, dan hidup berkah kepada siswa siswi serta menciptakan kemandirian bagi sekolah dalam melaksanakan program adiwiyata lainnya. Program ini juga bermanfaat untuk menjaga kelestarian lingkungan dengan mencegah pencemaran air oleh limbah minyak jelantah. Seperti yang kita ketahui bersama, penanganan limbah domestik di Indonesia belum baik, padahal limbah domestik yang bersumber dari sampah rumah tangga merupakan jenis sampah yang mendominasi pencemaran lingkungan dan penumpukan di tempat pembuangan akhir. Masyarakat Indonesia juga belum memahami secara menyeluruh dampak membuang minyak jelantah sembarangan dan bagaimana cara membuang sisa minyak jelantah di rumah agar tidak mencemari lingkungan. Untuk itu, program sedekah minyak jelantah menjadi solusi dari masalah tersebut. Minyak sisa di rumah dapat disedekahkan di sekolah sehingga limbah tersebut tidak menjadi masalah bagi lingkungan dan bahkan bisa menjadi berkah dan dimanfaatkan kembali menjadi bahan yang berguna dengan proses recycle.

Kerjasama antara SMP Negeri 2 Jakarta dan Rumah Sosial Kutub dimulai dari tanggal 21 November 2024. Ibu Rini Pujiastuti selaku kepala sekolah telah menandatangani MOU dengan rumah sosial kutub dan bekerja sama selama satu tahun. Sekolah berfungsi sebagai tempat penampungan sementara minyak jelantah yang disedekahkan, setelah terkumpul cukup banyak minyak jelantah akan diambil oleh rumah sosial kutub secara berkala. Pokja 3R (reuse, reduce, recycle) yang dikoordinatori oleh Ibu Titi Ulin Nuha menjadi tim yang bertanggungjawab terhadap jalannya program sedekah minyak jelantah ini. Para kader yang terdiri dari siswa siswi kelas 8C akan mengambil minyak jelantah ke kelas-kelas sesuai jadwal yang telah ditentukan. Kemudian para kader akan menuangkan minyak jelantah ke dalam jeriken- jeriken penampungan minyak. Setelah berjalan kurang lebih selama 3 bulan telah terkumpul kurang lebih 270 kg minyak jelantah. Tidak terbayangkan jika program ini tidak ada, sebanyak 270 kg minyak jelantah akan dibuang dan mencemari lingkungan dan ekosistem air. Ibu Titi berharap lebih banyak siswa yang berpartisipasi dalam program ini sehingga potensi pencemaran air akibat limbah minyak jelantah dapat menurun.

Program sedekah minyak jelantah ini juga dapat dikembangkan lebih lanjut, misalnya tidak hanya mengirimkan minyak jelantah ke rumah sosial kutub tetapi siswa dapat dilibatkan secara langsung dalam proses recycle minyak jelantah. Beberapa produk yang dapat dibuat menggunakan minyak jelantah misalnya sabun dan lilin aroma terapi. Ibu Titi berharap dengan pengembangan tersebut, para kader akan mendapatkan pengetahuan, pengalaman dan keterampilan baru melalui kegiatan adiwiyata ini. Ibu Titi juga berencana untuk bekerjasama dengan petugas kantin sekolah untuk ikut berpartisipasi dalam menyedekahkan minyak jelantah mereka sehingga program ini dapat menjangkau seluruh warga sekolah baik itu, siswa, guru, tenaga pendidik, petugas kantin dan kontribusi dari orangtua siswa.

Nadine salah satu kader 3R mengatakan bahwa program pengumpulan minyak jelantah ini memberikan pengalaman baru dan sangat berharga karena dia dapat berkontribusi dalam menjaga lingkungan dan dapat belajar mengenai daur ulang dan manfaat dari minyak jelantah. Selama menjadi petugas minyak jelantah banyak suka dan duka yang dirasakannya misalnya bau minyak jelantah yang menyengat membuat dia dan temannya yang lain awalnya tidak terbiasa. Namun hal tersebut tidak mematahkan semangat siswa siswi tersebut untuk berkontribusi dalam program sedekah minyak jelantah.

“Program ini memberikan wawasan baru kepada saya tentang bagaimana minyak jelantah dapat diolah kembali menjadi sesuatu yang lebih bermanfaat, seperti sabun atau lilin. Selain itu, saya dapat berinteraksi dengan kaka atau adik kelas yang belum saya kenal untuk mensosialisasikan program ini dan meningkatkan keterampilan komunikasi dan kerjasama tim.” Tutur Nadine.

Sedangkan menurut Adinda, petugas minyak jelantah lainnya, mengikuti program sedekah minyak jelantah ini sangat seru, dan siswa siswi SMP Negeri 2 Jakarta juga sudah mulai antusias untuk ikut andil dalam mengumpulkan minyak jelantah. Adinda berharap agar program ini terus berjalan dengan baik. dia merasakan manfaat dengan menjadi semakin sadar akan pentingnya menjaga lingkungan dan bagaimana dampak dari sampah dan limbah yang kita hasilkan dari aktivitas yang kita lakukan sehari-hari terhadap lingkungan, makhluk hidup lain serta kenyamanan kita bersama.

 

Senin, 17 Februari 2025

PROGRAM KETAHANAN PANGAN SUKU DINAS PENDIDIKAN JOHAR BARU: MENANAM CABAI DI KEBUN SEKOLAH

 

PROGRAM KETAHANAN PANGAN SUKU DINAS PENDIDIKAN JOHAR BARU: MENANAM CABAI DI KEBUN SEKOLAH




Penyerahan tanaman cabai secara simbolis oleh perwakilan guru SMP Negeri 2 Jakarta

 

Seluruh guru dan tenaga pendidik di SMP Negeri 2 Jakarta turut serta dalam program ketahanan pangan Suku Dinas Pendidikan Jakarta Pusat 2 (SUDIN JP 2) dengan membawa dan menanam cabai rawit di kebun sekolah. Kegiatan ini dilaksanakan pada tanggal 24 Januari 2025 di kebun sayur SMP Negeri 2 Jakarta. Sebanyak 36 guru dan 10 tenaga pendidik membawa tanaman cabai yang akan ditanam di kebun sayur sekolah. Total cabai yang terkumpul berjumlah sekitar 70 pohon. Beberapa tanaman cabai di tanam di lahan kebun sayur sekolah, namun sebagian besar disimpan di polibag karena keterbatasan lahan kebun yang dimiliki. Kegiatan ini merupakan kontribusi dari SMP Negeri 2 Jakarta dalam mensukseskan program ketahanan pangan SUDIN JP 2. Tanaman cabai ini diharapkan dapat dipanen sebelum idul fitri.

Penanaman pohon cabai di sekolah bukan hanya sekedar kegiatan penghijauan tetapi juga memiliki manfaat antara lain untuk ketahanan pangan karena cabai adalah salah satu komoditas pertanian yang sering digunakan dalam kehidupan sehari-hari, mengembangkan keterampilan praktis seperti perencanaan, pelaksanaan dan pengelolaan kegiatan pertanian, mengurangi polusi udara dengan memberikan ruang hijau yang segar bagi lingkungan sekolah, mendukung program pemerintah dalam upaya penghijauan dan peningkatan kualitas lingkungan, serta mengajarkan warga sekolah untuk bertanggung jawab terhadap lingkungan dan alam sekitar. Selain itu, kegiatan ini juga mendukugn keberlanjutan program adiwiyata, dengan memberikan edukasi tentang pentingnya menjaga kelestarian alam, mengelola sampah, dan memanfaatkan hasil pertanian secara efisien. Dengan dilakukannya kegiatan ini, diharapkan dapat tercipta kesadaran ekologis yang lebih tinggi, serta menciptakan lingkungan yang lebih hijau dan sehat.

Ibu Rini Pujiastuti selaku Kepala SMP Negeri 2 Jakarta menerima tanaman cabai yang dibawa oleh guru dan tendik secara simbolis. Ibu Rini juga menjadi orang pertama yang menanam cabai di kebun sekolah dan kemudian diikuti oleh guru-guru yang lain. Menurut Ibu Rini, cabai rawit merupakan komoditas yang sangat luar biasa dan salah satu bahan masakan yang pasti ada di setiap rumah sehingga harga dan keberadaannya penting bagi ketahanan pangan. Selain itu, filosofi dari rasa cabai yang pedas itu bisa menjadi lecutan untuk memacu kita untuk tetap semangat menanam. Bukan sebatas cabai yang ditanam, bisa jadi ini menjadi awal bagi para guru dan tenaga pendidik untuk gemar menanam tanaman yang lainnya. Dan bukan hanya di sekolah namun kebiasaan baik ini harapannya dapat terbawa hingga ke rumah masing-masing. Hal ini sejalan dengan program pemerintah dalam hal ketahanan pangan dan juga program sekolah adiwiyata untuk menghijaukan sekolah.

Bapak Selamet Hariyanto selaku ketua adiwiyata sangat mengapresiasi kegiatan penanaman cabai di sekolah ini. Menurutnya, kegiatan ini sangat bagus dan sejalan dengan program adiwiyata di sekolah. Guru-guru juga sangat antuasias dalam mengikuti kegiatan tersebut. harapannya, untuk dua hingga tiga bulan ke depan cabai dapat dipanen secara bersama-sama dan ke depannya kegiatan serupa dapat dilakukan kembali dengan jenis tanaman yang lain. Sejalan dengan pendapat Ibu Ika Widiati Sinaga yang merasa bahwa program ini sangat mendukung program adiwiyata dan juga dapat menguntungkan bagi warga sekolah. Begitupun Ibu Anni’mah Iriastuti yang merasa senang dapat ikut terlibat langsung dan mendapatkan pengalaman menanam di sekolah. Ibu Anni berharap setelah panen nanti, cabai dapat dimanfaatkan oleh warga sekolah karena harga cabai sedang naik dan mahal sekali. Kegiatan ini juga bermanfaat karena cabai hasil panen dapat dijual dan uang hasil penjualannya dapat dimanfaatkan untuk keperluan kegiatan adiwiyata lainnya seperti membeli pupuk dan media tanam untuk penghijauan di sekolah.

Bukan kali ini saja warga SMP Negeri 2 Jakarta melakukan kegiatan penghijauan di sekolah. Sebelumnya, warga sekolah sudah terbiasa untuk melakukan kegiatan menanam di sekolah. Salah satunya adalah kegiatan menanam sayur yang di lakukan oleh pokja urban farming. Kader pokja urban farming yang terdiri dari siswa-siswi kelas 8H melakukan kegiatan menanam dengan 3 cara yaitu secara konvensional, hidroponik dan aquaponik. Beberapa sayuran yang telah ditanam dan dipanen oleh para kader diantaranya kangkung, pakcoy, bayam dan pare. Sayur-sayur yang telah dipanen tersebut kemudian dijual kepada guru maupun warga sekolah yang lain. Kegiatan menanam ini bukan hanya bermanfaat untuk menghijaukan dan membuat asri lingkungan sekolah, lebih lanjut kegiatan ini merupakan lifeskill yang dapat bermanfaat bagi kehidupan siswa di kemudian hari.

PERSIAPAN SEKOLAH ADIWIYATA SMP NEGERI 2 JAKARTA

 

PERSIAPAN SEKOLAH ADIWIYATA SMP NEGERI 2 JAKARTA

Penulis : Ceshilia Putri Palaguna & Alifah Teni


Rapat gerakan PBLHS SMPN 2 Jakarta yang dihadiri oleh perwakilan pengurus RW, Komite Sekolah, Kepala sekolah, ketua adiwiyata dan perwakilan kader

 

              SMP Negeri 2 Jakarta mencanangkan untuk mengikuti program adiwiyata tingkat provinsi pada tahun 2025. Berbagai persiapan pun dilakukan oleh pihak sekolah, salah satunya dengan pembentukan tim dan kader adiwiyata. Seluruh guru serta tenaga pendidik di SMP Negeri 2 Jakarta tergabung ke dalam tim adiwiyata, selain itu sebanyak kurang lebih 250 siswa menjadi bagian dari kader adiwiyata di SMP Negeri 2 Jakarta. Seluruh tim dan kader adiwiyata tersebut dibagi ke dalam 17 pokja diantaranya pokja kebijakan dan kurikulum, pokja bank sampah, pokja dokumentasi dan publikasi, pokja tanaman obat keluarga, pokja kebersihan dan kerapihan kelas, pokja penghijauan dan taman, pokja literasi dan majalah dinding, pokja perikanan, pokja inovasi lingkungan, pokja konservasi air dan biopori, pokja 3R (reuse, reduce dan recycle), pokja kantin dan ecopreneur, pokja konservasi energi, pokja kompos, pokja urban farming, serta pokja kebersihan kerapihan dan sanitasi sekolah. Keseluruhan pokja tersebut memiliki fungsi, peran dan tanggung jawabnya masing-masing dalam mensukseskan terwujudnya penerapan PBLHS (Peduli Berbudaya Lingkungan Hidup Sehat) di sekolah.

              Pihak sekolah menyadari bahwa untuk terwujudnya sekolah adiwiyata diperlukan dukungan dari banyak  pihak. Untuk itu, sekolah mengundang komite serta perwakilan pengurus RW setempat untuk bersama-sama mendukung terwujudnya sekolah yang berkarakter adiwiyata di SMPN 2 Jakarta. Pada pertemuan tersebut, Bapak Selamet Hariyanto selaku ketua adiwiyata periode 2024-2025 mempresentasikan rencana gerakan PBLHS di SMPN 2 Jakarta serta meminta masukan dan pendapat dari perwakilan komite sekolah dan pengurus RW setempat. Presentasi diawali dengan penjelasan mengenai evaluasi diri sekolah (EDS) terkait lingkungan hidup serta identifikasi potensi masalah lingkungan hidup (IPMLH) yang ada di SMPN 2 Jakarta. Penjabaran tersebut kemudian menjadi dasar dibentuknya rencana gerakan PBLHS yang merupakan solusi dari EDS dan IPMLH. Beberapa program baru yang dibuat diantaranya membentuk duta kebersihan sekolah untuk menyebarkan kebiasaan hidup bersih, pembuatan mading khusus seputar adiwiyata, kegiatan rabu bersih, lomba kebersihan kelas untuk memotivasi siswa menjaga kebersihan, kampanye perilaku hidup bersih pada kegiatan pembiasaan di hari kamis, pelarangan penjualan air minum kemasan di kantin sekolah, mengurangi penggunakan plastik sekali pakai di kantin, membuat lomba daur ulang antar kelas, pembuatan greenhouse, program adopsi tanaman dan masih banyak lagi. Seluruh program tersebut telah dijabarkan pada dokumen rencana gerakan PBLHS sekolah yang ditandatangani oleh 5 unsur yaitu Kepala SMP Negeri 2 Jakarta, Ketua adiwiyata, Ketua OSIS sebagai perwakilan kader, Perwakilan komite sekolah serta Perwakilan pengurus RW setempat. Langkah ini menandai awal dari implementasi penuh program adiwiyata di sekolah dan diharapkan dapat meningkatkan kesadaran serta kepedulian lingkungan bagi seluruh warga sekolah.

Dalam pertemuan ini, dibahas berbagai langkah strategis untuk mengintegrasikan kegiatan PBLHS ke dalam proses belajar mengajar dan keseharian di sekolah. Beberapa poin utama yang dibahas diantaranya pengelolaan sampah, implementasi program 3R (reduce, reuse dan recycle), pemilahan sampah di lingkungan sekolah, kampanye penghematan energi dan air di lingkungan sekolah, penghijauan dan keanekaragaman hayati, penanaman pohon dan pembuatan taman sekolah untuk meningkatkan kualitas lingkungan serta memasukan nilai-nilai lingkungan hodup ke dalam mata pelajaran. Dengan adanya program ini, diharapkan sekolah dapat menjadi pelopor dalam menciptakan lingkungan yang bersih, sehat, lestari serta mampu menanamkan budaya cinta lingkungan kepada generasi muda.

Ibu Rini Pujiastuti, M.Pd. selaku kepala SMPN 2 Jakarta berharap rapat gerakan PBLHS tersebut menjadi titik balik bagi sekolah untuk secara penuh mendorong terwujudnya sekolah yang berkarakter adiwiyata. Program adiwiyata ini bukan semata-mata hanya untuk mendapatkan predikat sekolah adiwiyata provinsi namun lebih jauh menjadi gaya hidup bagi warga SMPN 2 Jakarta yang terus melekat pada diri masing-masing misalnya dalam hal menjaga kebersihan lingkungan sekolah, peduli terhadap penghijauan di sekolah, serta memberikan perhatian pada masalah-masalah lingkungan hidup seperti masalah sampah plastik, limbah dan pencemaran lingkungan, serta pemborosan sumber daya yang ada. Saat adiwiyata sudah menjadi karakter dalam diri kita, perilaku peduli berbudaya lingkungan hidup sehat akan tercermin dalam keseharian kita, dalam hal-hal kecil yang menjadi kebiasaan dan gaya hidup kita setiap hari misalnya membuat sampah pada tempatnya sesuai dengan jenisnya, selalu membawa tumblr dan tempat makan dari rumah untuk mengurangi sampah plastik dan selalu menjalankan piket kelas dengan baik.

Sedangkan Alwan Dwi Nefrianto selaku ketua OSIS periode 2024-2025 yang menjadi perwakilan kader adiwiyata SMPN 2 Jakarta berharap teman-temannya yang tergabung ke dalam masing-masing pokja dapat menjadi contoh dan teladan bagi siswa-siswi SMPN 2 Jakarta yang lain dalam menjalankan gaya hidup berbasis lingkugan hidup sehat. Kader adiwiyata merupakan cerminan dari adiwiyata SMPN 2 jakarta yang menjalankan hampir keseluruhan program adiwiyata yang telah dirancang sebelumnya. Jika seluruh program tersebut berjalan dengan baik, Alwan yakin perubahan perilaku dan gaya hidup yang lebih peduli terhadap lingkungan oleh siswa siswi SMPN 2 jakarta dapat terlihat. Alwan serta anggota kader adiwiyata yang lain berkomitmen untuk mendukung seluruh program adiwiyata yang telah dibuat. Alwan berharap dengan diberi contoh dari kader-kader adiwiyata yang ada di setiap kelas, dapat memicu siswa-siswi yang lain dalam merubah kebiasaan mereka misalnya dengan secara rutin dan konsisten membawa botol minum dan tempat makan dari rumah, harapannya teman-teman di kelas juga bisa mengikuti dan menganggap membawa botol minum dan tempat makan dari rumah adalah new normal.

Pertemuan tersebut kemudian diakhiri dengan penyiraman tanaman cabai yang ada di kebun sekolah, sebagai komitmen dari seluruh pihak untuk mensukseskan program adiwiyata di SMP Negeri 2 Jakarta. Pada kesempatan itu pula, seluruh pihak dapat melihat secara langsung kondisi lingkungan di SMP Negeri 2 Jakarta yang telah banyak berubah menjadi lebih hijau dan mengalami banyak kemajuan. Diantaranya ditambahnya taman sekolah di beberapa tempat, pengelompokan tanaman obat, tanaman sayur dan tanaman konsumsi sehingga lebih tertata dengan baik, serta adanya green house. Pertemuan pada hari jum’at 30 Januari 2025 tersebut bukanlah akhir melainkan awal dari perjalanan panjang menuju sekolah yang warganya berkarakter peduli berbudaya lingkungan hidup sehat.

 

MENGENAL LEBIH DEKAT SMPN 2 JAKARTA

  MENGENAL LEBIH DEKAT SMPN 2 JAKARTA : SEKOLAH ASRI MENUJU ADIWIYATA PROVINSI Penulis : Ceshilia Putri Palaguna ...