SELAMAT DATANG DI BLOG SMP NEGERI 2 JAKARTA, jl. Mardani Raya No 2 Johar Baru, Jakarta Pusat telp 4243788

Jumat, 11 April 2025

RANGER KEBERSIHAN SMPN 2 JAKARTA

 RANGER KEBERSIHAN SMPN 2 JAKARTA

Penulis : Ceshilia Putri Palaguna

              Kebersihan merupakan salah satu fondasi utama bagi kelestarian lingkungan. Tanpa lingkungan yang bersih, mustahil terwujud lingkungan yang nyaman, asri dan sehat. Lingkungan yang bersih berarti masyarakat telah menyadari dan terbiasa untuk membuang sampah pada tempatnya. Lebih dari itu, lingkungan yang bersih bisa saja hasil dari pengurangan produksi sampah yang berarti masyarakatnya telah terbiasa untuk menjalani berbagai aktivitas ramah lingkungan misalnya dengan tidak menggunakan plastik sekali pakai, membawa tempat makan dan minum yang bisa digunakan berulang, menghabiskan makanan dan minuman, melakukan kegiatan 3R serta memilah dan mengolah sampah yang dihasilkan. Karena, kegiatan yang bertolak belakang dengan hal-hal yang disebutkan sebelumnya berpotensi untuk membuat lingkungan menjadi kotor dan penuh sampah.

              SMP Negeri 2 Jakarta sedang mengupayakan kebiasaan ramah lingkungan sebagai budaya sekolah. Salah satu upaya yang dilakukan adalah membentuk dan membina kader pokja kebersihan dan kerapihan kelas untuk meningkatkan dan menjaga kebersihan di seluruh kelas. Para kader pokja ini tidak ubahnya sebagai ranger kebersihan yang bertugas untuk menjadi contoh teladan bagi siswa-siswi di SMP Negeri 2 Jakarta. Mereka adalah garda terdepan dalam hal kebersihan dan kerapihan kelas. Mereka mengupayakan agar seluruh kelas di SMP Negeri 2 Jakarta selalu dalam kondisi rapi dan bersih. Hal ini penting karena lingkungan yang bersih dan rapi menjadi salah satu faktor dalam kenyamanan belajar sehingga dapat meningkatkan pemahaman dan pencapaian akademik siswa.

              Para ranger kebersihan yang merupakan kader pokja kebersihan dan kerapihan kelas ini menyadari masih banyak siswa-siswi SMP Negeri 2 Jakarta yang belum menjalani kebiasaan hidup bersih, misalnya ada yang masih menyimpan sampah di kolong meja, membeli makanan atau minuman kemasan, serta malas melaksanakan piket kelas. Oleh karena itu, para ranger pun melakukan berbagai kegiatan untuk meningkatkan kesadaran teman-temannya dalam mengupayakan lingkungan yang bersih misalnya dengan berpatroli sepulang sekolah mengecek kegiatan piket kelas di setiap ruang kelas serta mengecek kebersihan dan kerapihan kelas setelah piket selesai dilaksanakan.

              “biasanya kami memiliki jadwal piket untuk patroli kelas, masing-masing kader bertanggungjawab untuk melakukan pengecekan kelas di setiap lantai. Jadi satu hari ada 3 orang yang piket karena ada 3 lantai. Kalau masih ditemukan sampah di kelas atau kelas belum rapi nanti akan kami laporkan ke guru koordinator kami dan kemudian diteruskan ke wali kelas yang dimaksud.” Ujar Rizki salah satu kader pokja kebersihan dan kerapihan kelas.

              Untuk memacu semangat para siswa dalam menjaga kebersihan kelas, sekolah mengadakan lomba kebersihan kelas yang dilaksanakan setiap 3 bulan sekali. Pemenang dipilih berdasarkan berbagai kriteria penilaian yang dilakukan oleh juri independen dari kalangan guru. Setiap jenjang kelas memiliki satu pemenang sehingga ada 3 pemenang yang terdiri dari kelas 7, 8 dan 9. Kelas terbersih akan diberikan apresiasi berupa plakat bergilir dan juga sertifikat. Setiap wali kelas dan siswanya, sangat antusias dalam mengikuti lomba kebersihan ini.

              “saya merasa setelah adanya lomba kebersihan kelas, kebersihan dan kerapihan kelas semakin meningkat dari sebelumnya. Saya rasa lomba kebersihan kelas harus dipertahankan untuk waktu mendatang karena manfaatnya besar dalam menjaga kebersihan lingkungan sekolah khususnya di kelas”. Ujar Diva, salah satu siswi yang tergabung dalam pokja kebersihan dan kerapihan kelas.

              Ibu Elsy Rosyeni merupakan koordinator pokja kebersihan dan kerapihan kelas. Sudah 2 tahun ini Ibu Elsy mengkomandoi para ranger kebersihan kelas ini untuk mengkampanyekan kebersihan lingkungan. Tahun lalu, Ibu Elsy meminta semua kelas untuk membuat pot dari sampah galon air mineral untuk disimpan di depan kelas masing-masing agar kelas tidak hanya rapi dan bersih tetapi juga hijau dan segar. Ibu Elsy berkata, tantangan dalam menjalankan pokja kebersihan dan kerapihan kelas adalah konsistensi dalam mengupayakan kebersihan lingkungan serta menanamkan budaya hidup bersih sebagai karakter dalam diri setiap siswa.

              “Sulit untuk melakukan hidup bersih di sekolah jika itu bukan menjadi kebiasaan di rumah. Siswa yang sudah terbiasa membuang sampah di tempat sampah dan hidup bersih di rumah, tidak akan merasa nyaman jika ada sampah di kolong mejanya atau akan merasa bersalah jika membuang sampah sembarangan. Sehingga program pembiasaan hidup bersih ini harus bersinergi dengan orang tua di rumah. Tetapi hal sulit bukan berarti mustahil, saya dan Ibu Shintya selaku pembimbing dari pokja kebersihan dan kerapihan kelas bersama dengan para kader yang terdiri dari siswa-siswi kelas 8F terus berupaya untuk membuat hidup bersih sebagai motto dan budaya di SMPN 2 Jakarta.” Ujar Ibu Elsy selaku koordinator Pokja kebersihan dan kerapihan kelas.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

BANK SAMPAH : JANGAN DI BUANG, ITU PELUANG!

  BANK SAMPAH : JANGAN DI BUANG, ITU PELUANG! Penulis : Ceshilia Putri Palaguna                 Apa yang terlintas dibenakmu jika menden...